Pa9i di pagih seperti satu tambah satu sama dengan dua.
Rasa kita itu rasa pa9i. sejuk, indah, tenang yang umum.
Rasaku itu rasa pa9ih. Ludah seperti madu yang meleleh... Manis, pekat, baru, sluurrrphh...
Mentarimu malu-malu "ciluUup baaa". Bercanda dibalik awan, pangku kaki dipucuk pohon. Santai....
Punyaku penuh, utuh, tak perlu keluar mencari semangat untuk disepuh.
Ada dan santai....
Burung berkicau, pa9i bilang merdu.
Tapi pa9ih mengata dalam...
Sapu smua tentang malam dan Biarkan batu, rumput pada tempatnya...
Tapi aku tak mau. Kuning.. Kuning... Cokelat yang nanti membusuk adalah kehidupan.
Kita bukan beda. Aku hanya terlalu punya syukur untuk kunyanyikan pada pagi lalu menjadi pa9ih.
Kalau kau mau, mari kubagi.
Aku hanya punya satu pagi dan menjadi lebih saatku bilang "Selamat pagi, Bapa, selamat pagih Bapa!"
kalau kau mau, kenapa tak bilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar