Senin, 12 Desember 2011

MARIA YANG BUKAN PERAWAN SUCI

Waktu itu waktu berjalan mundur
Jejak tapak kaki terbalik di tanah basah
Lihat semua… kembali

Lonceng gereja dan nyanyiannya beda
Itu tangisan pertama pada waktu yang ingin dibunuh
Dan pada waktu yang sedang ada
Menggores batas putihnya pada garis yang paling rawan
Bersambung tanpa bisa dihentikan

Maria yang bukan perawan suci
Berjalan diujung biola yang sepi
Opera-opera itu hanyalah kamuflase
Terlalu sunyi untuk didengar hatinya

Itu bukan salahnya
Dia hanyalah titik penghubung garis kutukan
Yang tak tahu apa-apa sampai dia tahu itu luka terdalam
Tak ada yang tahu mengapa dia menangis
Tak ada yang tahu untuk apa dia bersumpah

Maria yang bukan perawan suci
Terlalu sakit merenda rantai keadilan
Namun Terlalu salah bila dia berteriak “Tuhan, Kau dan dia bajingan!”
Anggap saja ini pengorbanan berdarah
Untuk Maria perawan suci yang belum tahu apa-apa

Dia selalu disana
Kecuali Tuhan buat kau dan dia mengerti
Dia Maria yang bukan perawan suci
Juga seperti Maria sang perawan suci
Yang kau puja didepan dia
Semoga kau mengerti

Sabtu, 23 Juli 2011

MEMBAKAR API DALAM API

Dalam padamu aku bercahaya
Menghangat pada sayap-sayap yang hampir terentang
Sungguh kau bertahan di jejalan jelaga
Menaliku menyentuh senyum
Tolong, cinta sudah jatuh
Aku membara

Berdetak seribu jantung
Bergelombang cepat merambat
Meleleh dari aliran darah yang meriak
Tolong, tak boleh jatuh cinta
Aku terbakar

Ku tapis langit sisakan bintang
Sampai jingga melupakan warnanya
Dan hitam tak ingat gelapnya
Menjadi rasa tanpa warna
Warna tanpa rasa

Diatas abu hatiku
Kau hangus, bukan aku
Kau mati, dalam napasku


Kacang dan kamar,
23072011




Kamis, 21 Juli 2011

PETAK UMPAT

Roda-roda mencicit
Makan jalanan sampai ke tepian
Terkejut

Teriaknya
Bangsat…
Anjrit…
bajing…
Sang dia memerah di siang bolong
Ku pikir septic tank beranak sampah
Padahal itu mulut
Ah aku menggeleng
Ngeri….

Hari makin panas
Brakkkkk!! Tangannya meninju
Sreetttt… matanya menusuk
Tapi Hanya ada kemarahan di angin
Dia memanas
Kemaluan di mulut
Lalu mulutnya dimana?
Bingung….

Piuuhh… dia meludah
Tepat di wajah anak muda itu
Dia puas
Dia bangga
Dia jalan
Zig-zag di atas petak umpatnya
Astagah….

Ckckckkc….
Aku melihatnya
PRIHATIN…

Jumat, 27 Mei 2011

KAU TEMANKU?

Aku telah berteriak pada angin yang kosong
Menarikmu dari definisi cintamu yang ser0ng
Aku bukan orang suci
Tapi hatiku terkoyak mend0akanmu
Meminta, mengharap, memaksa dan mengemis pada Tuhan
Agar kau tak lagi disana
Ketika kau berpikir
Saat kau kesepian
Atau ketika kita sedang berbincang

Tapi aku hanya patung
Dengan ejekan tak pernah tahu arti cinta
Seberapa banyak kau tahu tentangku?
Kau hanya tahu tahi lalatku dikiri
Tapi tak tahu dimana hatiku.

Ada bintang disana dan aku terbang
Menari seperti lagu itu
Di langit yang hitam pada awan yang banyak
Tak ada apapun ditanganku
Tak ada rantai dikakiku
Ada pedang dihatiku
Ada darah dimataku
Tak ada aku disini
Tak ada aku disana
Karena ini sakit teman.

Senin, 09 Mei 2011

KOMUNIS CINTA KAMPRET (Seorang Payung)

Pada malam yang bicara

Pada kesabaran sarkasme

Pada retakan-retakan penantian

Pada lutut yang tertanam

Pada kata yang menari hampa

Pada pikir yang jenuh

Pada dua setengah lingkaran yang ujungnya bengkok

kau pencintanya,

menghitung nol nol nol nol nol di belakang satu

diam terbahak

menghitung kosong kosong kosong kosong kosong di depan kita



seperti semut berlenggok di atas kertas putih

kau tak selamanya disitu

kau pikir itu manis?

Tidak

Itu kampret!



Malam pun diam

Kesabaran lelap

Hancur itu menanti

Lutut seperti mata kaki

Kata itu sudah mati

Pikir seperti tak pikir

Dibatas garis lurus itu

Kau budaknya,

Menelan satu di depan nol nol nol nol nol

Kau tersenyum

Memuntahkan kita didepan kosong kosong kosong kosong kosong



Kau pikir kau semut

kau kampret diatas kertas putih

Rabu, 16 Maret 2011

DEISME

Membuahi
Membuahi
Setelah punya kaki
Dia pergi

Satu dulu tak bisa dibagi
Tapi
Malam tadi
Seperti kemarin hari
Dia punya dua hati
Dan pergi

Dia bukan dewi wisnu
Dia peranakan deisme
Sesukanya, semaunya

Jangan aku kau batasi
Untuk menulis tentangnya
Silahkan panggil aku terkutuk
Aku tak peduli
Aku hanya ingin bercerita
Tentang seorang perempuan
Dengan etika pikirku yang letih
Tentang deisme

Deisme….
Aku terjaga menunggu
Deisme….
Aku terlelap
Deisme
Aku terbangun
Deisme
Deisme
Deisme!!!!!!
Aku menangis

Minggu, 06 Maret 2011

PEREMPUAN TAK BOLEH MENANGIS

Bicaralah padaku
Mengapa cinta itu seperti kaos kakiku
Hitam putih, pendek, bercontreng di ujung
Atau seperti penjilat hati
Yang tertawa bernada tangis?

Aku memikirkanmu
Yang masih basah dalam bara
Hilang pada pusaran keras ego
Kau masih disana?
Kau masih disana.

Hatiku terluka
Tak berdarah karena aku adalah kertas
Cabik saja, sayat saja, bunuh saja
Lalu telan tapi muntahkanlah
Biar aku selalu ada
Selalu disini
Memejam, menunduk menuduh bumi

Aku ingin ke horizon
Aku ingin duduk
Aku ingin menatap
Aku ingin diam
Aku tak ingin menangis
Karena aku perempuan
Adalah kertas
Yang hanya bisa hancur
Jika ditetesi air mata





Malam terakhir depan tembok kuning hijau,
060311
23:15 pm

Kamis, 17 Februari 2011

SUDAH LARUT MARUT

Sudah….

Sudahlah…

Hitammu tak lagi pekat untuk sembabkan kata

Di plastik itu hati tapi siapa peduli

Lolongan cintakah yang kau dengar?

Seperti anjing-anjing malam di pekuburan

Esok tak ada lagi



Larut…

Merajalah…

Putih ini bukanlah warna, hapus saja.

Seperti dia mencintainya pada udara tak bernama

Mengipas pada debu yang dia sebut itu kasih

Di tempat yang sama ku injak sebelumnya



Marut…

Kubutuh bahumu, setengah saja

Jilati air mata itu lalu merapuh pun tak apa

Asal kau mengerti bahwa dia lama terkulai

Sampai beberapa pemenggalan yang bisa kau hentikan

Atau pada beberapa yang tak bisa dia hentikkan



Sudah larut marut….

Tapi kau tak mengerti

Sampai dia buat kau mengerti?

Suatu saat nanti?

Bintang atau Binatang Malam (perbedaan ekstrimitas bila kau mengerti maksudku)


Bukan langit itu hitam pada malam

Malam itu sekilas terang

Dieja bintang atau binatang?

Pada mata, pada lampu, pada pohon

Hanya mereka yang tahu tapi tak mau tahu



Diluar dan keluar. Bisakah diulangi? Diluar dan keluar!

Dengarlah Jangkrik memuji, jangkrik menyindir

Apakah bedanya lagi?

Mereka tak merasa padahal sudah merasa



Pagi jaga, mereka juga

Sama…

Tapi

Berkelip, berkedip

Itulah bedanya