Sabtu, 21 November 2009

TENTANG SEORANG PEREMPUAN

Ia jadi uap lagi
Tak la9i meNgenal benTuk
tak la9i punYa waRna dan rasa
di kubangan entah.

Ia bukan lagi embun
yang slalu dirindukan sedap malam
ia kini uap yg tak bisa ditangkap akal apalagi hati
ada tapi tak ada

semua telah menjadi cermin
semua rela menjadi kaca
hanya untuk buatnya lekat dan tak per9i la9i
lalu sama2 kita gambarkan sebuah bahtera
tapi itu hanya harapan tabularasa

kami bukan yg menyerah
telah mencoBa berjalan walau jalannya beda
mencoBa mengerti bahwa manusia juga manusia
tapi kami adalah cermin dan kaca
bisa retak karena waktu
itu realitas bukan takdir

aku cermin yg tak pandai memantulkan kisah seDih, tp telah bernyanyi tentang kesenduan
Aku hanYa in9in pa9i
dan satu per satu dipersatukan
meski tak lagi menjadi utuh, setidaknya merasa ada.

Cepatlah pa9i....
Mungkin disana ada sebuah perjuangan
ada derap kaki yg kembali
ada denting peDang pada kesadaran
ada ketulusan sang pemberi maaf
Uap menjadi embun
sebelum siang
sebelum terlambat

Jumat, 13 November 2009

BAPA DI SURGA DAN BAPA DI BUMI

Hidupnya adalah irama. Cukup ketukkan jari dan nada menyebar seperti racun dalam darah. Tegas dan bukan aliran yang keras. Lembut menggerakkan atmosfer, mengalun dan mengada nyata. Hidup bukan daging yang bertumbuh sejak benih sperma bertemu dengan ovum pada rahim wanita. Baginya hidup adalah ketika tidak membiarkan bulan tetap bundar atau malam tetap gelap. Dan aku pun bernyanyi.

Sementara hidup bergulir menemukan bentuknya saat tembang-tembang di lagukan, ada Bapa di surga dalam bapa di bumi pada setiap keterseokkan diri, kewarasan, kegilaan, kebosanan, kecuekkan, kebebasan, dan distorsi nada lainnya bahkan tenang dalam keterdiaman sekalipun.

Hidup lalu diandaikan sebuah jalan. Mengalami, masuk ke setiap lorongnya. Itulah perjalanan untuk terus melangkah selagi jiwa masih menghangat, berlari bila itu perlu. Besok akan dijalani besok. Dan ketika hidup bukan lagi sebuah jalan, itulah kenapa bapa hadir di bumi memberi sayap untuk bisa terbang ke pengandaian hidup yang lain. Katanya agar hidup bisa menghidupkan untuk diri, orang lain, bumi.

Dan saat ini aku melihat keatas Kepada Yth. Bapa di surga, dalam doa yang sama “Bapa di Surga, berkati bapa di bumi melebihiku, bila mungkin Engkau meninggalkanku jangan pernah tinggalkannya dan bila hidup bisa dibagi agar bisa bersama, ambillah punyaku untuknya. Semoga Bapa di surga tidak bosan. Jadilah kehendakMU dan Terimakasih untuk hidup di kehidupannya hari ini.”
aPpY BdaY bapa………
Dan aku pantas tersenyum untuk kehidupan





Bemo, kamar mandi, ruang depan, 121109
21:08 pm

Selasa, 10 November 2009

UNTUK MAMA dan TUHAN (PADA SEGALA WAKTU dan TEMPAT)

Kata-kataku tak seharusnya disini mama
Bicara pada semua mata yang tak mengenalmu
Kali ini kataku bukan lagi emosi yang abstrak, tersembunyi, tak dimengerti
Karena ini tentangmu agar semua tahu tentangmu.

Saat ini malaikat bernyanyi mama
Tentang hidup, tentang cinta, tentangmu
Tentang waktu ketika kau membuka pintu unik ke dalam dunia
Tentang jalan hidup yang membawamu datang
Dan menemukan kami pada kemudiannya karena Tuhan.

Saat itu kau menangis pada dunia pertamamu
Kali ini aku menangis untuk keindahan bersamamu
Tak perlu album biru seperti nyanyian dunia
Banting saja hati kacaku
Dan kau akan temukan gambarmu pada setiap pecahannya.

Selimut masih rapih karena kutunggu waktu ini
Menjadi yang pertama berbisik pada Tuhan
Dengan doa yang sama untuk Tuhan:
“Bapa….. Berkatilah mama melebihiku. Sayangi mama melebihiku.
Bila mungkin Engkau akan meninggalkanku, jangan pernah tinggalkan mama.
Bila beban hidup menekannya berat, ambillah pundakku untuk mama. Bila hidup harus dibagi separuh atau semua, ambillah punyaku untuk mama…”

Bukan karena hari ini ulang tahunmu mama
Aku tahu doa kita sama pada setiap malam dan tak akan pernah berubah
Namaku pada doamu, namamu pada doaku
Semoga Tuhan tidak bosan.