Kamis, 17 Februari 2011

SUDAH LARUT MARUT

Sudah….

Sudahlah…

Hitammu tak lagi pekat untuk sembabkan kata

Di plastik itu hati tapi siapa peduli

Lolongan cintakah yang kau dengar?

Seperti anjing-anjing malam di pekuburan

Esok tak ada lagi



Larut…

Merajalah…

Putih ini bukanlah warna, hapus saja.

Seperti dia mencintainya pada udara tak bernama

Mengipas pada debu yang dia sebut itu kasih

Di tempat yang sama ku injak sebelumnya



Marut…

Kubutuh bahumu, setengah saja

Jilati air mata itu lalu merapuh pun tak apa

Asal kau mengerti bahwa dia lama terkulai

Sampai beberapa pemenggalan yang bisa kau hentikan

Atau pada beberapa yang tak bisa dia hentikkan



Sudah larut marut….

Tapi kau tak mengerti

Sampai dia buat kau mengerti?

Suatu saat nanti?

Bintang atau Binatang Malam (perbedaan ekstrimitas bila kau mengerti maksudku)


Bukan langit itu hitam pada malam

Malam itu sekilas terang

Dieja bintang atau binatang?

Pada mata, pada lampu, pada pohon

Hanya mereka yang tahu tapi tak mau tahu



Diluar dan keluar. Bisakah diulangi? Diluar dan keluar!

Dengarlah Jangkrik memuji, jangkrik menyindir

Apakah bedanya lagi?

Mereka tak merasa padahal sudah merasa



Pagi jaga, mereka juga

Sama…

Tapi

Berkelip, berkedip

Itulah bedanya