Rabu, 16 Maret 2011

DEISME

Membuahi
Membuahi
Setelah punya kaki
Dia pergi

Satu dulu tak bisa dibagi
Tapi
Malam tadi
Seperti kemarin hari
Dia punya dua hati
Dan pergi

Dia bukan dewi wisnu
Dia peranakan deisme
Sesukanya, semaunya

Jangan aku kau batasi
Untuk menulis tentangnya
Silahkan panggil aku terkutuk
Aku tak peduli
Aku hanya ingin bercerita
Tentang seorang perempuan
Dengan etika pikirku yang letih
Tentang deisme

Deisme….
Aku terjaga menunggu
Deisme….
Aku terlelap
Deisme
Aku terbangun
Deisme
Deisme
Deisme!!!!!!
Aku menangis

Minggu, 06 Maret 2011

PEREMPUAN TAK BOLEH MENANGIS

Bicaralah padaku
Mengapa cinta itu seperti kaos kakiku
Hitam putih, pendek, bercontreng di ujung
Atau seperti penjilat hati
Yang tertawa bernada tangis?

Aku memikirkanmu
Yang masih basah dalam bara
Hilang pada pusaran keras ego
Kau masih disana?
Kau masih disana.

Hatiku terluka
Tak berdarah karena aku adalah kertas
Cabik saja, sayat saja, bunuh saja
Lalu telan tapi muntahkanlah
Biar aku selalu ada
Selalu disini
Memejam, menunduk menuduh bumi

Aku ingin ke horizon
Aku ingin duduk
Aku ingin menatap
Aku ingin diam
Aku tak ingin menangis
Karena aku perempuan
Adalah kertas
Yang hanya bisa hancur
Jika ditetesi air mata





Malam terakhir depan tembok kuning hijau,
060311
23:15 pm