Sabtu, 17 Oktober 2009

GETSEMANIKU UNTUK MALAIKAT MALAM

Aku putih yang melebur dalam kelabu. Anyir darah hatiku tak mampu membuatku merah hati.
Lembut buai suaranya atau bisikan suara hati adalah keraguan.

Sekantung napas terlempar keluar, menetes dalam titik2 bundar rapuh tersebar. Meleleh menyerah meninggalkan batuku atau menggenang menjadi cermin diri adalah dilema....

Dibawah cahayamu berpendar hijau, kuning, merah, ungunya gelap. Aku mulai memudar membiaskan putih untuk malam. Tapi masih membagi kepastian pada manusiawiku.

Aku bukan Yesus yang peluhnya menetes menjadi darah karena kebesaranNYA untuk kebebasan manusia....
Aku hanya perempuan yang berada pada Getzemani yang sama denganNYA, terus melipat tubuh menjadi dua oleh lutut.,..

Tapi bila kau terbang nanti ketika fajar...
Katakan pada Bapa "Bapa, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dariku. Tapi bukan seperti yang kukehendaki melainkan seperti yang Bapa kehendaki...". Dan katakan pada Yesus terimakasihku karena tempatNYA yang kupijak saat ini memberiku kekuatan untuk bertahan dan bilang padaNYA aku mengasihiNYA....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar