Selasa, 27 Oktober 2009

PAGI n PAGIH ( Mari Baca di Pagi... )

Pa9i di pagih seperti satu tambah satu sama dengan dua.

Rasa kita itu rasa pa9i. sejuk, indah, tenang yang umum.
Rasaku itu rasa pa9ih. Ludah seperti madu yang meleleh... Manis, pekat, baru, sluurrrphh...

Mentarimu malu-malu "ciluUup baaa". Bercanda dibalik awan, pangku kaki dipucuk pohon. Santai....

Punyaku penuh, utuh, tak perlu keluar mencari semangat untuk disepuh.
Ada dan santai....

Burung berkicau, pa9i bilang merdu.
Tapi pa9ih mengata dalam...

Sapu smua tentang malam dan Biarkan batu, rumput pada tempatnya...
Tapi aku tak mau. Kuning.. Kuning... Cokelat yang nanti membusuk adalah kehidupan.

Kita bukan beda. Aku hanya terlalu punya syukur untuk kunyanyikan pada pagi lalu menjadi pa9ih.
Kalau kau mau, mari kubagi.
Aku hanya punya satu pagi dan menjadi lebih saatku bilang "Selamat pagi, Bapa, selamat pagih Bapa!"
kalau kau mau, kenapa tak bilang.

Selasa, 20 Oktober 2009

NOMEN NESCIO (Bukan sebuah nama)

Malam masih hitam, malaikat masih berjaga dalam pikir
Ada lidah menyambar kesadaran di tembok
Bila bertanya tentang nama, pakai apa atau siapa?
Mari bicara sebagai aku yang bukan skolastik retoris,
yang tak pandai bertanya dan menjawab
dengan puitis.


Kontemplasi jadi hilang sepinya
apa jadi siapa, siapa jadi apa
hanya nama tetap nama, nama punya nama.


Lalu kenapa???
Biar berbeda, Biar dikenal, biar disapa
Atau dikenang ketika mati
Debu yang punya nama sebagai Doa yang sudah amin.


Aku itu apa atau siapa tak ingin kunamakan
Biar gelap mengulang tanya sampai bosan
Penasaran dimatikan oleh rahasia
Namun bila kamu tak putus asa
pergilah pada Yang Maha Tahu
Lalu datang dan teriakkan apa atau siapa itu nama
Yang bagiku tak ada artinya.
Aku masih nomen nescio
Belum ingin dikenal atau dikenang

Sabtu, 17 Oktober 2009

GETSEMANIKU UNTUK MALAIKAT MALAM

Aku putih yang melebur dalam kelabu. Anyir darah hatiku tak mampu membuatku merah hati.
Lembut buai suaranya atau bisikan suara hati adalah keraguan.

Sekantung napas terlempar keluar, menetes dalam titik2 bundar rapuh tersebar. Meleleh menyerah meninggalkan batuku atau menggenang menjadi cermin diri adalah dilema....

Dibawah cahayamu berpendar hijau, kuning, merah, ungunya gelap. Aku mulai memudar membiaskan putih untuk malam. Tapi masih membagi kepastian pada manusiawiku.

Aku bukan Yesus yang peluhnya menetes menjadi darah karena kebesaranNYA untuk kebebasan manusia....
Aku hanya perempuan yang berada pada Getzemani yang sama denganNYA, terus melipat tubuh menjadi dua oleh lutut.,..

Tapi bila kau terbang nanti ketika fajar...
Katakan pada Bapa "Bapa, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dariku. Tapi bukan seperti yang kukehendaki melainkan seperti yang Bapa kehendaki...". Dan katakan pada Yesus terimakasihku karena tempatNYA yang kupijak saat ini memberiku kekuatan untuk bertahan dan bilang padaNYA aku mengasihiNYA....

Rabu, 07 Oktober 2009

Cii ci ci cinnnnn tttt tahh???


Aku bukan manusia suci, Cuma lahir dan nanti mati.
Bukan Darah, tulang, kotoran.
Aku bukan kisah yang hanya mendengung dimalam buta,
Bukan Insomnia, Paranoia, skizofrenia.
Aku bukan pencipta kata indah dari tarian pena tanpa nyawa,
Bukan Kitab, surat, mantra.
Aku hanya kata polos tanpa makna yang tersembunyi
Yang keluar dari mulut yang baru membuka.
Mengeja tentang cinta, rasa, eulogia.

Saat ini jika ada yang bertanya tentang cinta
Amorf, amnesia, kontemplasi.
Karena bagaimana mungkin mengukur sesuatu yang tak lagi terasa,
Bagaimana menaksir yang tak kasat mata,
Bagaimana menilai yang sudah tanpa makna.

Aku tak percaya cinta yang lahir tiba-tiba
Tanpa tahu apa, mengapa,
sekalipun mengata dalam kalimat yang menyala menggetarkan rasa.
Sebaiknya membiarkannya menjadi ranum dalam hati sejenak
Agar bisa kutatap kagum dan kubaui sepat manis gurihnya.
Tapi Aku masih disini bukan untuk menunggu,
Aku Cuma menghitung waktu.
Waktu adalah sahabatku
Jika ia terbang, aku juga.
Jika aku berhenti, ia juga.

Bila saat ini cinta masih terus memaksa ada sebelum tanda tanya
Baiklah, mari duduk disisiku bersama waktu
Atau jika malu, biar aku yang menghampiri
Dan kuajarkan bagaimana menelan masa lalu.
Itulah awal cinta pada hati yang beku
sebelum terkubur dalam jasad kaku.

Senin, 05 Oktober 2009

KTA

Untuk qta yg slalu bertemu pada kutukan malam, berbisik, alis mengerut pada sungai dalam mata, qta satukan jari hingga buku memutih, untuk qta yg ada pada kantuk yg tak juga tunduk pada jarum jam yg merunduk... Kali ini Aq menulis bukan lagi untuk kesenangan sendiri, tapi untuk Qta.

Aku pd Qta tak perlu malu melelehkan dosa,,, mencAir & biarkan anjing2 menjilatinya, lalu qta bicara tentang pagi, siang, dan malam dengan protagonis dan antagonis.

Qta membuka kesenangan dari kardusnya, qta gerai lalu qta saling mengagumi dan memuja.

Aku memberikan beberapa puzzle nama, lalu Qta satukan hati, satukan tangan untuk menyatukannya menjadi gambar yg indah.

Kemudian kuberikan namaku dan ku tahu Kau telah tahu saatku masih menutup mata dengan buluh mata yg basah... Kau tahu arti getaran bahuku, Kau tahu arti gigi yg beradu untuk sebuah kata... Kau tahu karena telah kulubangi pori hatiku untukMu.

Aku hanya punya keringat dan Kau punya hujan.
Kau punya napas dan aku hanya punya seurat nadi yg karat.
Apalagi hanya sehelai sapu tangan, satu rangkulan penguatan, satu kata damai, Kau punya itu. Kau punya melebihi yg kupunya.....
Kau buatku tertawa saat untuk tersenyum pun susah, Kau buatku mendongak saatku terkulai kelu dan hampir mati terjerembab.
Kau memampukanku mengasihi kala dunia meludah benci. Kau slalu ada sebelum terlambat membayangi.

Aku manusia dan Kau Tuhan dan akan selamanya begitu....
Aku mengasihiMu dan Kau mengasihiku dan akan begitu selalu...
Aku milikMu dan jadilah seperti yg Kau mau dan Qta akan selalu memiliki untuk kehidupan disini dan diSana.

Tq n MorNing 4 U JC!!!