Sudah….
Sudahlah…
Hitammu tak lagi pekat untuk sembabkan kata
Di plastik itu hati tapi siapa peduli
Lolongan cintakah yang kau dengar?
Seperti anjing-anjing malam di pekuburan
Esok tak ada lagi
Larut…
Merajalah…
Putih ini bukanlah warna, hapus saja.
Seperti dia mencintainya pada udara tak bernama
Mengipas pada debu yang dia sebut itu kasih
Di tempat yang sama ku injak sebelumnya
Marut…
Kubutuh bahumu, setengah saja
Jilati air mata itu lalu merapuh pun tak apa
Asal kau mengerti bahwa dia lama terkulai
Sampai beberapa pemenggalan yang bisa kau hentikan
Atau pada beberapa yang tak bisa dia hentikkan
Sudah larut marut….
Tapi kau tak mengerti
Sampai dia buat kau mengerti?
Suatu saat nanti?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar