Kamis, 17 Februari 2011

SUDAH LARUT MARUT

Sudah….

Sudahlah…

Hitammu tak lagi pekat untuk sembabkan kata

Di plastik itu hati tapi siapa peduli

Lolongan cintakah yang kau dengar?

Seperti anjing-anjing malam di pekuburan

Esok tak ada lagi



Larut…

Merajalah…

Putih ini bukanlah warna, hapus saja.

Seperti dia mencintainya pada udara tak bernama

Mengipas pada debu yang dia sebut itu kasih

Di tempat yang sama ku injak sebelumnya



Marut…

Kubutuh bahumu, setengah saja

Jilati air mata itu lalu merapuh pun tak apa

Asal kau mengerti bahwa dia lama terkulai

Sampai beberapa pemenggalan yang bisa kau hentikan

Atau pada beberapa yang tak bisa dia hentikkan



Sudah larut marut….

Tapi kau tak mengerti

Sampai dia buat kau mengerti?

Suatu saat nanti?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar