Sabtu, 23 Juli 2011

MEMBAKAR API DALAM API

Dalam padamu aku bercahaya
Menghangat pada sayap-sayap yang hampir terentang
Sungguh kau bertahan di jejalan jelaga
Menaliku menyentuh senyum
Tolong, cinta sudah jatuh
Aku membara

Berdetak seribu jantung
Bergelombang cepat merambat
Meleleh dari aliran darah yang meriak
Tolong, tak boleh jatuh cinta
Aku terbakar

Ku tapis langit sisakan bintang
Sampai jingga melupakan warnanya
Dan hitam tak ingat gelapnya
Menjadi rasa tanpa warna
Warna tanpa rasa

Diatas abu hatiku
Kau hangus, bukan aku
Kau mati, dalam napasku


Kacang dan kamar,
23072011




Kamis, 21 Juli 2011

PETAK UMPAT

Roda-roda mencicit
Makan jalanan sampai ke tepian
Terkejut

Teriaknya
Bangsat…
Anjrit…
bajing…
Sang dia memerah di siang bolong
Ku pikir septic tank beranak sampah
Padahal itu mulut
Ah aku menggeleng
Ngeri….

Hari makin panas
Brakkkkk!! Tangannya meninju
Sreetttt… matanya menusuk
Tapi Hanya ada kemarahan di angin
Dia memanas
Kemaluan di mulut
Lalu mulutnya dimana?
Bingung….

Piuuhh… dia meludah
Tepat di wajah anak muda itu
Dia puas
Dia bangga
Dia jalan
Zig-zag di atas petak umpatnya
Astagah….

Ckckckkc….
Aku melihatnya
PRIHATIN…